Pages

Tuesday

MOBIL TAK PERLU LAGI DI PANASKAN

Sampai saat ini dengan mudah kita menemui orang yang memeanaskan mesin mobilnya sebelum berangkat selama lima menit atau lebih. Jika pada waktu pagi hari, maka waktu yang di gunakan untuk memanaskan mobil itu berlangsung lebih lama. Pertanyaannya, apakah memanaskan itu masih di perlukan? Jawabannya singkat, “ Tidak!” kecuali, mobil yang anda miliki adalah mobil – mobil lama yang masih menggunakan karburator yang di lengkapi dengan choke dan platina. Pada mobil keluaran baru, yang sudah menggunakan injeksi bahan bakar minyak elektronis dan sudah menggunakan mekanis elektronis, memanaskan mobil sama sekali tidak di perlukan. Begitu anda menghidupkan mesin, dan lamu lampu indicator di dasbord mati maka anda dapat langsung menjalankan mobil. Pemeanasan mobil lebih efektif dilakukan sambil mobil di jalankan. Memanaskan mobil dalam keadaan berhenti ( statis ) adalah kegiatan yang hanya membuang buang bahan bakar minyak saja. Pemborosan. Namun, sulitnya sebagian besar pengendara mobil masih melakukannya walaupun berbagai tulisan telah di terbitkan untuk meyakinkan bahwa hal itu tidak di perlukan. Memanaskan mobil berlama lama di suatu tempat hanya akan membuat udara di sekitar tempat itu di cemari oleh emisi yang di keluarkan dari knalpot. Namun, tetap saja banyak orang yang melakukannya. Bahkan, salah satu media online menyebutkan kegiatan memanaskan mobil itu sebagai kebiasaan lama yang susah di hentikan, old habits die hard. Memanaskan mobil memang merupakan kebiasaan lama yang di ajarkan kake kepada ayah kita. Pada zaman dulu, pada masa teknologi otomotif masih belum maju, memanaskan mobil memang di perlukan. Pada masa itu, bahan baku yang di gunakan untuk membuat mesin belum semaju sekarang. Selain itu, oli pun yang di tamping yang di tamping di bagian bawah mesin bawah, secara perlahan lahan naik ke bagian atas mesin melalui batang batang besi yang juga berfungsi menggerakan katup. Lalu system pengkabutan bensin di karburator belum sempurna sehingga harus menunggu mesin panas dulu. Namun kini segalanya telah berubah. Bahkan oli yang berada di bagian bawah mesin langsung di pompa ke bagian atas mesin. Hanya di perlukan waktu tidak sampai 30 detik untuk membuat oli bersirkulasi dengan baik. Mesin menjadi panas jauh lebih baik jika di jalankan ketimbang memanaskannya dalam keadaan berhenti. Dan, ada banyak contoh mobil yang tidak pernah di panaskan dan mesinnya masih dalam keadaan prima setelah di jalankan lebih dari
250.000 KM.

Kompas, Jumat, 21 Januari 2011

DINAMIKA BISINIS JASA DI ERA GLOBAL

The Adventures of Sherlock Holmes Jasa menjadi alternative bisnis yang menjanjikan dari sekian bidang bisnis yang ada, banyak dinamika yang tak terduga dalam bisnis jasa dan bisnis lainnya yang mengharuskan perusahaan harus siap sedia dengan SDM yang mumpuni dan terlatih untuk melayani customer dengan sepenuh hati, pelayanan terbaik menjadi sangat penting untuk memuaskan customer, sebagai langkah nyata perusahaan untuk berkembang, dan bertahan hidup dalam kondisi sulit. Pricing / value akan naik secara signifikan apabila branding dan image perusahaan meningkat positif, dengan catatan memberikan pelayanan yang cukup baik serta dibarengi dengan promosi yang tepat. Untuk dapat unggul dan eksis di dunia bisnis jasa / bisnis lainnya, Management marketing dan management operasional harus dapat bersinergi untuk mencapai target yang di inginkan perusahaan, dan perusahaan harus memiliki customer service yang handal, karena customer service yang handal akan menjadi pertahanan perusahaan yang akan sangat di andalkan. Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang positif , pasar akan merespont tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut dengan cermat, dan dampaknya sangat baik karena akan banyak perusahaan perusahaan bermunculan, baik perusahaan lokal dan internasional, sehingga persaingan akan semakin ketat, yang menuntut semua perusahaan memeras keringat berinovasi untuk mempertahankan eksistensinya. Nex

Carut Marut Jakarta


Berkendara menjadi keseharian kita dalam beraktifitas, baik saat akan bekerja, berbelanja, berwisata dan bersenang senang ala jakarta yg sering banjir, ojek, bajay, angkot,bus metromini,truk container, taksi, dan mobil mewah asal jepang serta eropa menjadi pemandangan sehari hari warga kota Jakarta, macet dan asap tebal yang keluar dari kendaraan tua renta dan tak terawat menjadi primadona ibu kota Jakarta, Jakarta di benci tapi di sayangi, Jakarta tua tua keladi, makin tua makin menjadi jadi macet dan polusinya tidak ketinggalan kejahatannya”TERLALU”…
Adalagi primadona kota yaitu busway yang kendaraannya mulai tak terawat dan perlahan lahan standardnya mendekati metromini sama dengan sudah banyak copetnya dan sering mengalami kecelakaan, beribu permasalahan ibu kota ini sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa biasa saja, perampokan, penodongan, pemerkosaan, penjualan gadis gadis di bawah umur sudah menjadi hiasan surat kabar ibu kota.
Jakarta selain di hiasi oleh kesemrawutan lalulintas dan tingkat kejahatannya yang tinggi, juga pusatnya kecelakaan, seperti tabrakan, tabrak lari, terguling, dan sebagainya,  pokoknya kecelakaan yang menyebabkan cacat permanen dan kematian, kalau orang kaya yang kecelakaan masih punya uang untuk di rawat, kalau orang miskin yang kecelakaan gara gara operator bus yang ugal - ugalan, bunuh diri aja sekalian, lumayan ngurangin jumlah penduduk Indonesia yang jumlahnya lebih dari 220 juta.
Kalau semua permasalahan sudah kronis seperti ini dan terus terjadi tanpa henti, kepeda siapakah pertanggungjawaban harus di limpahkan, apakah harus dilimpahkan semua kesalahan terhadap aparatur Negara, atau akankah di timpahkan ke oknum pelaku,atau menyalahkan system ,  atau pada siapa harus bertanya ??? mungkin  tanyakan saja Pada rumput yang bergoyang …
Solusi, solusi, dan solusi, katanya : mengatasi banjir, mengatasi kemacetan,mengatasi kecelakaan, mengatasi kejahatan dan kekerasan,rupanya hanya menjadi bahan olahan untuk kampanye pemilihan pemimpin yang korup dan si raja tega, menjadi komoditas pengerukan anggaran belanja Negara alias uang rakyat.