Selasa, 17 Februari 2009 pukul 13:15:00
Terseok-seok di Jalan Pantura
Jalan Raya Pantura adalah jalan yang panjangnya kuranglebih 1.000 km. Terbentang sepanjang utara Pulau Jawa, dari Anyer sampai Panarukan. Keberadaan jalan ini menguntungkan banyak kalangan. Utamanya sebagai sarana transportasi dan juga tempat mencari makan. Republikamencoba meneropong keberadaan jalan ini dari kacamatapengemudi truk angkutan barang, termasuk maraknya pungutan-pungutan.Truk Mitsubishi Fuso bergerak merayap menyusuri jalanan selepas pintu Tol Cikampek, menyeret beban 40 ton di punggung dan gandengannya. Sekelompok petugas berpakaian biru Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Jawa Barat tampak bergerombol di jalanan depan. Belasan lembar uang seribuan kumal ditumpuk rapi di laci dashboard. Sambil terus mengemudi, Agus, pengemudi truk itu, menjumput selembar uang siap diberikan kepada satu petugas DLLAJ yang berdiri di tengah jalan sambil terus mengacungkan tangan kepada setiap truk lewat. Tangan kanan Agus siap melemparkan uang. Namun, sang petugas lebih sibuk melayani kendaraan dari arah sebaliknya. Selembar uang seribu pun urung berpindah tangan. ''Di sini, tangan saya pernah ditarik petugas karena hanya memberi seribu. Rasanya sakit sekali,'' kata Agus memberi alasan mengapa dia tak mengulurkan tangan untuk memberikan uang seperti yang biasa dilakukan sopir-sopir truk lain.Tak seperti dugaan selama ini, truktruk besar justru tak merasa khawatir dengan petugas DLLAJ yang banyak ditemui sepanjang jalan wilayah Jawa Barat ataupun petugas patroli polisi jalan raya (PJR). Justru, truk kecil, semacam Mitsubishi Colt Diesel atau biasa disebut truk kepala kuning, yang harus berhati-hati. Truk besar biasanya dimiliki perusahaan ekspedisi yang sudah mempunyai izin usaha resmi. Sementara itu, truk kecil banyak dimiliki pengusaha kecil yang tak punya izin usaha.Saat melewati Pasar Sukamandi, Subang, juga ditemui dua petugas DLLAJ yang berdiri di pinggir jalan sambil mengangkat tangan. Agus hanya memberi sinyal lampu dan melewatinya. Begitu pula dengan petugas DLLAJ yang berjaga di dekat fly over Pamanukan di Subang dan Widasari di Indramayu yang tidak memberi isyarat meminta recehan.Petugas DLLAJ jalanan macam ini banyak ditemui di seluruh pelosok jalanan di Jawa Barat. Uniknya,petugas DLLAJ jalanan tidak akan ditemui di sepanjang jalan pantai utara (pantura) di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
No comments:
Post a Comment