Akibat Bermain Mata di Jalan Raya
Pernahkah anda merasa kesal ketika mengetahui bahwa kemacetan belasan kilometer jauhnya ternyata hanya disebabkan oleh para pengemudi yang bergiliran ‘menonton’ kecelakaan kecil di bahu jalan? Atau lebih tepatnya, bekas kecelakaan yang sebenarnya sudah ditangani sejak beberapa jam yang lalu. Kecelakaan itu mungkin pada awalnya terjadi ketika mata sang pengemudi meleng dari jalan karena melirik sebuah papan iklan yang menampilkan seorang model seksi hanya dalam balutan buih sabun. Dari sini kita bisa melihat setidaknya sepertiga pertama dari pameo see no evil, hear no evil, speak no evil rupanya benar. Apa kata ilmu psikologi tentang kedua gejala yang serupa ini?
Psikologi menyebutnya “attentional rubbernecking.” Menurut David Zald, psikolog dari Vanderbilt University, fenomena ini dapat menjelaskan penyebab kedua peristiwa di atas: otak memerintahkan kita untuk tetap berkonsentrasi melihat ke jalan atau mobil di depan kita, namun emosi kita juga mengarahkan pandangan mata ke TKP di bahu jalan. Ah, tapi seharusnya tidak begitu berpengaruh, toh cuma melirik sebentar saja kan. Tapi benarkah semudah itu kita mengendalikan pandangan mata dan perhatian kita?
Untuk membuktikannya, Zald dan rekan-rekannya melakukan sebuah eksperimen. Masing-masing partisipan diberikan setumpuk gambar pemandangan dan arsitektur, dan diminta untuk mencari gambar tertentu di antara gambar-gambar itu. Di tumpukan itu, eksperimenter menyelipkan gambar bernuansa negatif (misalnya gambar tabrakan mobil atau gambar kekerasan lainnya) di bagian atas tumpukan, sehingga para partisipan diperkirakan akan melihat gambar ini terlebih dulu sebelum melihat gambar target. Ternyata ditemukan, bahwa semakin dekat urutan gambar bernuansa negatif dengan gambar target, semakin buruk kemampuan partisipan dalam mengenali bahwa gambar target adalah gambar yang mereka cari. Bagaimana jika gambar bernuansa negatif itu diganti dengan gambar erotis? Rupanya hasilnya sama saja dengan yang pertama.
Menurut Zald, kita tidak dapat mengontrol efek attentional rubbernecking ini. Bahkan kebanyakan orang akan mengalami kesulitan memproses apa yang mereka lihat selanjutnya meskipun gambar bernuansa negatif atau erotis yang dilihat sebelumnya hanya ditampilkan selama seperlima detik. Ia juga menambahkan bahwa proses pengolahan informasi kita nampaknya memiliki semacam bottleneck alias penyempitan jalur. Jika jenis informasi tertentu masuk dan menyita perhatian kita, jalur ini akan terhalang sehingga informasi-informasi berikutnya sulit diproses lebih lanjut. Rasanya ini jugalah yang membuat para pengemudi itu akhirnya secara refleks mengurangi laju kendaraannya -yang semakin memperpanjang kemacetan- ketika mereka sampai di ruas jalan tempat kecelakaan terjadi dan secara refleks pula menontoni apa yang ada di sana.
Sumber:
Erotic and Violent Images Cloud Vision, Study Finds – LiveScience.com
http://popsy.wordpress.com