Driver adalah salah satu pekerja yang sangat berat dalam mematuhi aturan yang telah di buat oleh perusahaan maupun aturan yang berdasarkan UU, banyak orang menganggap bahawa pekerjaan menjadi driver itu rendah setidaknya itulah yang tertanam pada sebagian masyaakat indonesia, dan bahkan si drivernya itu sendiri menganggap pekerjaan mereka itu tidak penting, inilah tantangan yang harus di hadapi dan di benahi bagi para penegak aturan keselamatan di jalan raya, agar pandangan – pandangan seperti ini bisa di kikis dan bahkan di hilangkan karena pada hakekatnya semua pekejaan itu mulya dan halal, memang tidak semudah membalikan telapak tangan untuk merubah mindset yang sudah lama mengakar, tetapi kita semua yang terlibat dalam aturan tersebut dapat saling bekerja sama dan menanamkan komitment bersama untuk merubah mindset ketidak patuhan tersebut, tentunya dengan kesabaran dan ketekunan, karena dalam proses pembenahan seperti ini tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar, semuanya kembali ke pribadi masing-masing untuk kembali saling memahami dan mau untuk belajar dan di ajar, karena apabila sudah ada kecocokan dan sudah saling mengenal kepatutan masing-masing saya yakin bahwa semua permaslahan akan segera dapat di selsaikan dan dapat di rubah dengan keinginan masing masing setidaknya dapat mengembalikan gerbong ke tempatnya yang tepat, sehingga tidak ada rasa curiga rasa teranak tirikan atau rasa pribadinya tidak berharga, bisa berubah menjadi manusia yang selalu bangga dengan apapun profesinya, sehingga dapat di kendalikan dan dapat di ajak kejasama dalam mencapai orientasi kedepan.
Apabila semua elemen yang saya paparkan di atas dapat di jalankan maka kecil kemungkinan terjadinya ketidak patuhan yang di lakukan oleh pelanggar, karena setiap manusia ingin di hargai dan di mulyakan.
Maka apabila seorang penegak peraturan sudah dapat mengembalikan gerbong ke rel yang benar maka akan sangat mudah membawa rangkayan gerbong tersebut ke setasiun tanpa adanya incident maupun accident.
Siapapun kapanpun dan management manapun boleh saja membuat seribu aturan tiap harinya tak ada larangan , tetapi apakah dengan banyaknya peraturan akan bisa menekan angka ke tidak patuhan???, apakah harus mengancam dengan pemecatan aturan itu akan di patuhi ??? tidak!!! Karena seekor dombapun apabila di paksa meneruti perintah tuannya dengan di paksa maka domba tersebut akan melawan walaupun lehernya harus kesakitan . apalagi manusia!!!
Apabila kita berfikir dan merenung, kita sebagai manusia mempunyai banyak kebutuhan : kebutuhan untuk di puji,di hargai, di sayangi, dan di hormati, karena ini adalah kebutuhan pokok bagi kita sebagai manusia, bagaimana permintaan kita bisa di penuhi apabila kebutuhan pokok seperti ini tidak di berikan, tidak cukup dengan memberikan penghasilan besar orang akan patuh dengan aturan yang di buat.
Apakah dengan banyaknya sertifikat tertinggi yang kita dapatkan akan membuat bawahan kita patuh dan mengikuti kita??? Tidak...apabila kita tidak paham akan sistem sosial masyarakat dan tidak tau kebutuhan pokok manusia, saya rasa sulit.