Terbiasa bersinggungan dengan pengguna jalan raya, membuat saya secara tak sengaja memperhatikan tingkah polah mereka. Dari mulai pejalan kaki, pengguna kendaraan pribadi sampai kendaraan umum tak luput dari pengamatan saya.
Menurut versi saya, mereka terbagi dalam beberapa kategori. Siapa sajakah mereka? Yuk kita simak.
Si Tukang Cerita
Biasanya, pengguna jalan yang satu ini berkendara secara berkelompok. Menghabiskan hampir sebagian sisi jalan. Ibarat sedang berparade, mereka mengemudi berjejer dan nyaris lamban sekali. Apabila anda bertemu pengguna jalan seperti, sebaiknya anda mendahului mereka dengan membunyikan klakson agak panjang dan lama. Soalnya, mereka terkadang tidak terlalu menghiraukan bunyi klakson yang pendek dan sebentar sangking asyiknya cerita.
Si Egois
Pengguna jalan yang ini lain lagi sifatnya. Kalau sedang mengemudi, jarang sekali memberi jalan orang lain, walaupun anda sudah memberi tanda berupa bunyi klakson atau nge dim lampu. Sebaiknya, orang model ini dihindari aja deh. Berurusan sama mereka, bikin kita tambah senewen di jalan.
Si Handphone Mania
Nah, yang ini sering banget dijumpai. Kecanggihan aksesoris handphone seperti hands free, membuat mereka ketagihan ngobrol pada saat mengemudi. Celakanya, ulah mereka ini membuat pengguna jalan lain, merasa terganggu. Selain merugikan orang lain, mereka juga membahayakan diri sendiri. Tak heran Singapura memberikan sangsi yang tegas untuk hal ini. Ciri-ciri mereka antara lain mengemudi dengan lamban, kadang terkesan labil seperti kehilangan konsentrasi. Seandainya anda bertemu model seperti ini, anda wajib mendahului apabila tak ingin terjebak kesulitan bersamanya.
Si Kejar Setoran
Kalau yang ini biasanya didominasi kendaraan umum (angkutan kota) sejenis kopaja atau metromini. Sangking takut gak kebagian penumpang, melanggar peraturan, sah-sah aja. Pelanggaran yang paling sering dilakukan adalah berhenti seenaknya dan tiba-tiba tanpa terlebih dahulu memberi tanda akan berhenti. Atau ngetem seenaknya di perempatan jalan atau di jalan-jalan yang padat penumpang. Sebaiknya anda lebih berhati-hati apabila berkendara di belakang mereka. Meleng sedikit, berabe urusannya. Alih-alih ingin komplen, malah anda yang bakal dipelototin.
Si Cuek
Nah, yang ini kategori pejalan kaki. Biasanya mereka menyeberang sembarangan. Mungkin mereka merasa mempunyai nyawa cadangan. Lihat saja. Mereka lebih memilih menyeberang di jalan yang padat dan sibuk ketimbang menggunakan jembatan penyeberangan. Lebih memilih menyeberang pada areal jalanan tanpa tanda zebra cross. Kecerobohan ini bisa berakibat fatal. Seandainya anda bertemu para pejalan kaki seperti ini, sebaiknya anda mengurangi kecepatan dan lebih rajin membunyikan klakson.
Di tulis Oleh : Ira Meida
Kanal Opini
http://www.wikimu.com
No comments:
Post a Comment