Hari ini tanggal 03 maret 2010 saya masih duduk di tempat yang sama mengerjakan pekerjaan yang sama, yaitu pengawasan terhadap delivery product yang sudah biasa dilakukan dalam setiap harinya, pengawsan terhadap keselematan dan dan keamanan pegawai lapangan, tak ada yang istimewa pada hari ini, hanya ada kasusus – kasus yang menurut saya sudah biasa, seperti berurusan dengan LSM, Premanisme, maupun Aparat penegak hukum.
Hari terasa lebih tenang tak ada bunyi telphone maupun hanphone yang ada di mejaku, yang ada hanya tumpukan - tumpukan pekerjaan administratif dan beberapa berita acara kejadian homebase surabaya. Dan beberapa pekerjaan untuk petrobas sebagai new project, itupun hanya pekerjaaan administratif saja, karena hanya untuk acara seremonial louncing new armada.
Tanpa di sadari saya bergabung di perusahaan yang bergerak di bidang MIGAS ini hampir tiga tahun, menggeluti bidang Operasional tehnikal, dan Safety officer, sampai begerak ke pemasaran BBM, dan customer relation, cukuplah kalau hanya untuk penambah pengalaman. Saya memang selalu bermimpi ingin mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang yang sama, tapi hanya mimpi sampai saat ini belum ada yang bisa saya lakukakan untuk menggapai mimpi tersebut.
Tapi puji syukur ke hadirat allah SWT, karen asaya masih di berikan kesehatan kekuatan dn ketabahan dalam menjalani hidup ini, dengan kemudahn-kemudahan yang di berikan oleh tuhan dalam mencari rizki,
Saya melihat satu kasus yang menurut saya biasa namun unik, yaitu kasus pengancaman yang di lakakukan oleh seorang preman terhadap pegawai lapangan hombase surabaya, yang membuat unik adalah si preman tidak jadi melaksanakan niatnya untu memukuli pegawai saya, karena ternyata target tidak sesuai dengan apa yang di bicarakan oleh si penyuruh preman, dan yang membuat saya tertarik dengan kasus tersebut adalah sebuah pengetahuan bahwa di surabaya sesorang bisa menyewa preman untuk melenyapakan seseorang tetapi dengan tujuan yang jelas dan permasalahan yang tidak di buat – buat.
Kasus ini berawal dari persaingan antar pekerja yang menimbulkan cemburu sosial yang mengarah terhadap kekerasan yang didorong oleh tekanan kebutuhan matrialistis, kalau di perhatikan apapun kasusnya UUD ( ujung-ujungnya duit ), ini memang bukan yang pertama , kejadian seperti ini sudah sering terjadi di lapangan, apalgi berhubungan dengan PETRODOLAR, dari LSM, Preman, Aparat kepolisian selalu mencari tambahan dari sini, padahal sekarang jaman sudah berubah, tapi tetap saja kasus – kasus seperti ini selalu muncul.
Walaupun saya berfikir ini adalah jaman globalisasi pasar bebas , tapi di pihak lain tidak paham dan tidak mengerti, yang meraka pahami adalah perusahaan BUMN dan barang Black market nya, sehingga di jadikan suatu alasan untuk mendapatkan penghasilan dari situ, tapi ya seperti inilah kondisi masyarakat dan oknum – oknum aparat di indonesia, kembali lagi ke UUD ( ujung – Ujungnya Duit ), kebiasaan yang sudah mengakar dan sangat sulit di hilangkan.
No comments:
Post a Comment