Pages

Thursday

Faktor-Faktor Incident


Lelah/Ngantuk
Tidak mengenal medan jalan
Kemampuan mengemudi
Kelebihan muatan
Faktor lingkungan
Kondisi kendaraan
Dan miras.


Mengemudi itu tidak asal menginjak gas atau pun rem,mengemudi harus memiliki skil/kemampuan,kondisi badan yang Prima dan ekstra, walaupun mengemudi itu sering di anggap sepele ( yang penting bergerak maju ).buktinya banyak kendaraan yang mengalami incident dan accident,bunuh diri dengan kecepatan tinggi.
mengorbankan dan menghilangkan nyawa orang lain karena pengemudi yang ugal-ugalan.

Kondisi kendaraan :
Pengecekan kondisi kendaraan layak jalankah atau butuh peremajaan,
jangankan untuk peremajaan,pengecekan dan pemeliharaanpun jarang personal / perusahaan melakukannya sehingga banyak besi-besi tua berkeliaran di jalan raya, banyak kendaraan yang mogok tabrak lari mengeluarkan asap tebal karena kondisi kendaraan yang sudah tua dan tak layak jalan.

Alkohol :
Inilah Operator kendaraan pembunuh di jalan raya karena perasaanya dan kesadarannya sudah di kendalikan alkohol, tak peduli bahaya apa yang akan terjadi.

Lingkungan :
Setiap pengemudi pasti tau apa itu lingkungan di sini di butuhkan kesadaran diri untuk mengenal bahaya bahaya saat melewati lingkungan-lingkungan seperti : Lingkungan sekolah, Tempat ibadah,Pasar, dan pemukiman warga.

Kemampuan :
Setiap orang di haruskan memiliki kemampuan mengendalikan kendaraan,tidak hanya menjalankan kendaraan agar maju, tapi di butuhkan kondisi yang prima, menjalankan aturan-aturan dalam mengemudi.

Lelah / Ngantuk.
Penyakit pembunuh No 1 karena kelelahan dan mengantuk, tidak mempedulikan kondisi badan.
manusia itu butuh istiraht, manusia bukan robot, memang ada tips untuk mengatasi ngentuk seperti memakai handuk basah/mengkonsumsi minuman bercafein, tapi itu hanya penghilang sementara, karena apabila sudah mengantuk dan badan lelah tiada lain harus istirahat selama 1 s/d 2 jam, apabila di paksakan di jamin taruhannya nyawa pengemudi dan nyawa orang lain melayang sia-sia.

Dari kasus-kasus di atas butuh kesadaran untuk memaneg diri sendiri dan memaneg orang lain untuk tetap menjaga aturan-aturan mengemudi di jalan raya, dan selalu memperhatikan kondisi-kondisi faktor X yang bisa menghilangkan nyawa orang lain sehingga merugikan diri sendiri dan orang lain dampaknya bisa di bayangkan sendiri seperti apa.

Tuesday

Kenapa Orang Cenderung Beringas Jika Pegang Kemudi?

Jakarta (ANTARA News) - Suatu survey di Inggris belum lama ini mencoba menjawab pertanyaan "mengapa orang kadang berperilaku begitu buruk ketika berada dibalik kemudi."

Penelitian dilakukan Dr Peter Marsh, seorang psikolog terkenal, pengamat perilaku berkendara, dosen senior, pengarang dan pecinta mobil Alfa Romeo.

Di kota London, Marsh bersama kolumnis otomotif Telegraph, David Williams, mengamati lalu-lintas padat dengan kendaraan yang zigzag pindah jalur, main potong antrean dan sebentar-sebentar membunyikan klakson.

Survey yang dilakukan bersama satu perusahaan asuransi itu akhirnya menyimpulkan bahwa yang membuat orang jadi "galak" di balik kemudi bukanlah kemacetan, membubungnya harga BBM, tapi...pengemudi lain. Tepatnya, pengemudi lain yang tak peduli.

Daftar kebencian pada pengemudi lain dimulai dengan mereka yang "tak lagi memegang kendali dalam posisi yang tepat". Kita merasa bahwa orang lain yang tidak memegang stir dengan benar artinya tak sepenuhnya memegang kendali.

Daftar berikutnya yang memicu kebencian ternyata adalah para pengguna sepeda yang bebas menerobos lampu merah. "Pengemudi jadi benci karena mereka sendiri tak bisa melakukannya. Di mata mereka, pengguna sepeda bisa melanggar aturan dan tak kena sanksi," kata Marsh.

Menurut Marsh, cara meredam kemarahan adalah justru dengan yakin tetap patuh pada aturan. Pengemudi lain akan menghormati kita akan hal itu, misalnya dengan memberi acungan jempol jika kita memberi jalan.

"Hanya dengan beberapa tanda terima kasih, maka kita akan merasa lebih 'enak' mengemudi," kata Marsh. Dia salah satu penulis buku "Driving Passion – The Psychology of the Car".

"Ini soal wilayah," Ujar Dr Marsh."Ford mengiklankan mobil mereka pada tahun 40-an sebagai 'ruang tamu di dalam kendaraan'. Itulah yang menggambarkan dengan jelas tentang kendaraan kita; bagian dari perluasan wilayah. Kita tak akan suka jika orang masuk ke wilayah kita."

Dalam bukunya, Dr Marsh menjabarkan "wilayah mobil itu tak sebatas yang dibatasi oleh lapisan body metal. Sama seperti kita menganggap wilayah tubuh kita tak sebatas kulit. Secara normal, ada zona beberapa centimeter di sekitar tubuh yang kita anggap merupakan wilayah pribadi. Akan sangat menyebalkan ketika tamu asing yang tak diundang menjangkaunya."

Nah, perasaan atas "wilayah pribadi" ini tak sama luasnya di sekeliling tubuh. Kita merasa wilayah pribadi itu lebih luas lagi di bagian belakang tubuh. Itu pula jawaban atas pertanyaan mengapa pengemudi sangat sebal jika dikuntit. Ada 70 responden yang mengakui hal itu.

"Ketika pengendara lain berada sangat dekat di belakang bemper kita jadi gugup dan melakukan pertahanan," ujar Dr marsh. "Mereka masuk ke dalam wilayah kita yang sedang bergerak. Kalau keadaannya terus begitu, kemarahan kita akan meninggi."

Survey itu juga menemukan hal lain; orang gemuk cenderung menganggap kendaraan mereka dapat "masuk" ke celah sempit sedangkan orang kurus beranggapan sebaliknya.

Lebih lanjut Dr Marsh mengatakan bahwa orang cenderung tak memberi jalan ke pengemudi lain di jalanan yang padat karena "kita tahu tak akan bertemu lagi dengan dia."

Tips berkendara agar nyaman dari Dr Marsh justru bukan berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja, tak ada kemacetan dan tak ada yang menyerobot.

"Kalau mau senang berkendara, kita harus realistis. Berkendara adalah soal cara kita memperlakukan orang lain dan diri sendiri."
(Yud/A038/ART)


KALAU DI JAKARTA SEPEDA MOTOR SAMA BAJAY KALI YAH...........

Sunday

Sistem

Bidang apa yang kita kerjakan adalah profesi yang kita jalani, namun bagaimana kita bisa memanfaatkan semua yang kita jalani semaksimal mungkin, kinerja yang menjadi ukuran profesi, apapun itu sudah menjadi kewajiban yang harus di jalani, saya tidak tahu mengapa dan kenapa, sering kali kita kecewa dengan sistim yang kita jalani, karena selalu ada pertanyaan, bagaimana system dibuat , di sahkan, dan di jalani, seringkali kali kita mengeluh dan mendengar keluhan tentang system yang telah di buat dan disahkan, dan harus di jalani, baik itu system ketenaga kerjaan, system management, system pemerintah, dan system system system yang lain.
Sakit hati, kecewa, dan marah, karena aturan yang ada kadang selalu merugikan kaum employer dan buruh, tapi bagaimana kita harus menyikapi aturan dan system yang terkadang banyak merugikan kaum kaum kecil, seperti apa yang ada di otak pengusaha?, baik local maupun interlokal, sehingga selalu membuat sebuah profesi seolah olah kewajiban yang mengikat yang harus di jalan sebagai pemaksaan, apakah yang salah? Employer yang tidak suka system, pengusaha system, atau pemerintah system,???
Di bulan november dan bulan bulan sebelumnya, banyak para kaum buruh berdemo, KBN dan BUMN, kawasan industry cikarang dll, berujung saling dorong, menuntut hak dan kewajiban, bentrok fisik terjadi hak dan kewajiban hilang , yang rugi kedua belah pihak, demo dan demo tidak saya bahas, kurang bagus juga karena kita semua adalah kaum buruh juga,
He he he mohon maaf saya menulis seperti ini hanya menyelipkan waktu kosong di antara pekerjaan yang sebenarnya masih menumpuk di meja kantor, mengeluarkan opini boleh dong kan Negara demokrasi dan bebas media.
Karyawan, management, bos /owner, ( system ), system = managemen = kebijakan kolektif dengan persetujan direktur tentunya, = tidak mau rugi = outsurcing = gaji UMR dan pleus lembur – asuransi kecelakaan kerja = kaum buruh di PHK mati kecekik pintu KPR ukuran kandang burung para oknum penjabat. Berarti system samadengan hanya berpihak kepada kaum penguasa bengis dengan dukungan pemerintahan yang sekuler dan korup.