seolah aku tak
mampu menahan semua cobaan darinya, seakan aku sudah tak sanggup
menanggung beban kehidupan yang penuh duri dan terombang ambing arus
samudra dalam kesepian dan kesendirian.aku mencoba mengikis keraguanku
yang seakan akan kalah dalam bertempur dengan kehidupan, begitu berat
berjalan sendiri di dalam mengarungi kehidupan, seperti berjalan
sendirian di lapang yang tandus tanpa siraman air, berjalan sendiri
dalam gelapnya malam tanpa suport dan dukungan, seakan aku berdiri di
atas permadani keputus asaan.
dalam sekejap kebriliananku
sirna dalam hitungan hari, dalam sekejap kesetiaan pertemanan itu
hilang, dalam sekejap impian manis itu runtuh bersama runtuhnya anak
tangga yang aku bangun dengan kerja keras.
Aku yang seperti bintang di langit berkelip cahaya indah dan
dikeliling beribu bidadari dan sahabat yang sukarela melayani dalam
kemilau cahayaku.
dalam sekejap semuanya redup, dalam sekejap aku berdiri dalam gelap yang kehilangan kemilau cahayanya.
melewati
hari - hari dengan hiasan kesepian, merindukan perhatian, merindukan
dukungan, merindukan, teman, sahabat, keluarga, yang dapat mensuportku
dalam kegalauan, dalam keputus asaan. dan aku hanya sendiri, tetap
sendiri.
tetapi aku harus tetap besemangat, harus mampu
bertahan, tak berputus asa untuk membangun kembali apa apa yang telah
runtuh yang pernah aku bangun.
No comments:
Post a Comment